Menko Airlangga sebut Indonesia Siap Jadi Produsen Kendaraan Listrik untuk Pasar Global

Menko Airlangga sebut Indonesia Siap Jadi Produsen Kendaraan Listrik untuk Pasar Global

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Indonesia siap untuk menjadi produsen kendaraan listrik untuk pasar global. Keyakinan Airlangga itu didasari kondisi Indonesia yang yang merupakan produsen bahan mineral logam nikel terbesar di dunia. “Pengembangan industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) Indonesia saat ini mendapatkan momentum baik karena didukung kondisi Indonesia yang merupakan produsen bahan mineral logam nikel terbesar di dunia. Bahan tersebut banyak digunakan dalam ekosistem produksi kendaraan listrik sebagai bahan baku dari baterai kendaraan listrik,” kata Airlangga dalam keterangannya, Minggu (3/12/2023).

Hal itu disampaikannya dalam acara Seremoni Produksi Perdana Omoda 5 Electric Vehicle (EV) di kota Bekasi, Sabtu (2/12/2023). Berkaitan dengan upaya percepatan produksi EV di Indonesia, Menko Airlangga mengapresiasi komitmen PT Chery Motor Indonesia dan PT Handal Indonesia Motor yang akan merealisasikan produksi EV di Indonesia. Kontribusi tersebut akan turut bermanfaat dalam pengembangan industri otomotif yang bertransformasi menuju era elektrifikasi dan ekosistem ramah lingkungan.

Ketua Umum Partai Golkar itu juga menyampaikan harapannya bahwa dengan dengan dimulainya produksi perdana mobil Omoda 5 EV ini akan dapat mendiversifikasi jenis mobil listrik di Indonesia dan memberikan alternatif pilihan yang lebih banyak bagi konsumen. “Saya juga berharap kepada Chery Indonesia untuk mempertimbangkan produksi mobil listrik di Indonesia sebagai basis ekspor, antara lain untuk market Vietnam, Filipina, dan Australia," ujar Airlangga. Prediksi Liga Inggris : Bayern Munich Berminat Mengontrak bek Tottenham Hotspur Ini

Tinggalkan RB Leipzig, Timo Werner segera Selesaikan Kesepakatan ke Tottenham Hotspur Menko Airlangga sebut Indonesia Siap Jadi Produsen Kendaraan Listrik untuk Pasar Global Tottenham Hotspur Dapatkan Pengganti Harry Kane, Datangkan Eks Striker 'Tumpul' Chelsea

Ramai Rekaman Suara Surya Paloh Marahi Anies Gara gara Data Ngawur, Timnas AMIN Buka Suara Transfer Pemain : Tottenham Hotspur Lirik Bek Tengah Berperingkat Tinggi Radu Dragusin Timnas Indonesia Lolos 16 Besar, Klasemen Piala Asia 2024 Terbaru Tutup Kans China dan Oman Halaman 4

"Karena ekosistem EV dan baterai sudah lengkap di sini, sehingga Indonesia cukup efisien bagai produsen EV untuk pasar global. Maka itu, kami tunggu launching produknya, dan investasi lanjutan juga ditunggu Pemerintah,” lanjut Menko Airlangga. Pengembangan kendaraan listrik di Indonesia akan semakin masif ke depannya seiring mengalirnya investasi dari pabrikan kendaraan listrik. Hingga awal Kuartal IV 2023, penjualan domestik mobil listrik tercatat mencapai sebesar 11.916 unit.

Berdasarkan kajian ERIA, potensi manfaat pada tahun 2040 yang didapatkan Indonesia melalui penghematan impor BBM dengan implementasi mobil listrik/BEV dapat mencapai USD15 miliar dan sepeda motor listrik USD10 miliar. Selain itu, Indonesia juga telah menjajaki potensi hydrogen fuel cell sebagai bagian dari upaya mempromosikan solusi energi berkelanjutan dan bersih tanpa emisi. Beberapa insentif telah dikeluarkan Pemerintah untuk mempercepat implementasi KBLBB di Indonesia. Di antaranya yakni insentif bantuan untuk KBLBB roda dua baru dan konversi senilai Rp7 juta, kemudian insentif PPN DTP untuk mobil dan bus listrik dengan nilai TKDN minimal 40 persen akan diberikan insentif PPN sebesar 10% untuk mobil listrik dan untuk bus listrik dengan TKDN lebih dari 20% 40% diberikan insentif PPN sebesar 5%.

“Dengan produk yang sudah menggunakan local content mencapai 40%, kami berharap Chery akan dapat penetrasi ke market lebih cepat dengan fasilitasi fiskal dari Pemerintah,” pungkas Menko Airlangga. Turut hadir dalam acara ini antara lain yakni Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian, Staf Khusus Menko Perekonomian, Deputy Governor of Anhui Province Republik Rakyat Tiongkok, Chairman of Chery International, Presiden Direktur PT Chery Motor Indonesia, dan Wakil Komisaris Utama PT Handal Indonesia Motor.

Ingin Jadi Negara Maju, Pemerintah Diminta Dorong Kepastian Usaha dan Investasi

Ingin Jadi Negara Maju, Pemerintah Diminta Dorong Kepastian Usaha dan Investasi

Indonesia memiliki visi menjadi negara dengan pendapatan tinggi pada 2045, dengan pendapatan per kapita 30 ribu dolar AS. "Jadi, sekitar 20 tahun dari sekarang. Indonesia juga memiliki indeks lain termasuk rasio gini, PDB, serta target menjadi negara terbesar kelima di dunia pada 2045," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, beberapa waktu lalu. Menko Airlangga optimistis target negara dengan pendapatan tertinggi di 2045 dapat terwujud. Sebagai gambaran, perekonomian Indonesia tetap mampu tumbuh positif sebesar 5,03 persen pada triwulan I 2023, meski ketidakpastian global masih melanda saat ini.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Dendi Ramdani, mengatakan salah satu upaya agar Indonesia menjadi negara maju adalah mendorong kepastian berusaha dan investasi. Menurut Dendi, Undang Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang No. 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) dinilai sebagai langkah penting dalam menghindari jebakan middle income trap yang dapat menghambat perkembangan negara negara berkembang. Menurutnya, penerbitan UU Cipta Kerja adalah bagian dari reformasi struktural ekonomi Indonesia untuk menghindari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap) di masa depan.

"Langkah ini adalah kunci untuk meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi, mendorong inovasi, memperkuat kepastian berusaha, dan menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif melalui perbaikan kualitas peraturan dan regulasi di bawahnya," ujar Dendi, Senin (25/9/2023). Nasib Karier Ivan Gunawan Usai Keluar dari Program TV, Kini Pilih Fokus di Fashion Imbas Ditegur KPI Viral Ivan Gunawan Pamit Tinggalkan Indonesia Usai Ditegur KPI dan Keluar dari Brownis, Ke Mana?

Ingin Jadi Negara Maju, Pemerintah Diminta Dorong Kepastian Usaha dan Investasi Ivan Gunawan Pamit Tinggalkan Indonesia dan Minta Maaf atas Tingkahnya RENCANA Ivan GunawanPindah Negara setelah Ditegur KPI, Minta Maaf: Niat Berkarier di Luar Negeri?

Nahdlatul Ulama Diyakini Punya Peran Besar Dorong Indonesia Jadi Negara Maju Nasib Pegawai Puskesmas Ngamuk ke Pasien Tak Bawa Kartu BPJS, Kapus Langsung Tindak: Tidak Ada Kartu Halaman 3 Dendi menegaskan, transformasi struktural yang dilakukan melalui UU Cipta Kerja adalah langkah strategis. Ia mengingatkan, banyak negara yang gagal atau terlambat dalam menjalankan transformasi struktural dan akhirnya terjebak dalam middle income trap.

"Pengalaman dari beberapa negara di seluruh dunia menunjukkan bahwa jika sebuah negara gagal melaksanakan transformasi struktural dengan baik, maka negara tersebut tidak akan mencapai status berpendapatan tinggi. Sebaliknya, negara tersebut akan terjerumus dalam middle income trap, yang berarti pertumbuhan ekonominya melambat, produktivitas menurun, dan pendapatan per kapita mengalami penurunan," tambahnya. Beberapa negara, seperti Brazil dan Afrika Selatan, menjadi contoh negara yang gagal melakukan transformasi struktural dan mengalami penurunan pendapatan per kapita setelah mencapai puncak tertentu. Dendi mengatakan, kehadiran UU Cipta Kerja merupakan upaya penting untuk melakukan reformasi struktural di sektor ekonomi. Ia menambahkan, Indonesia saat ini berada dalam perlombaan melawan waktu untuk mencapai ambisi menjadi negara berpendapatan tinggi. Dia menekankan bahwa Indonesia hanya memiliki sekitar 17 tahun untuk mewujudkan cita cita ini.

"Periode saat ini hingga tahun 2040 adalah momen berharga bagi Indonesia untuk mempercepat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, dengan memanfaatkan bonus demografi yang sedang kita nikmati," pungkas Dendi.