– Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS), BioXcel Therapeutics Inc mengumumkan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap lebih dari setengah tenaga kerjanya. Pemangkasan tersebut dilakukan saat perusahaan mulai mengalihkan fokusnya ke pengembangan pengobatan agitasi untuk digunakan di rumah. "Musim panas ini tidak berkembang seperti yang kami perkirakan," kata Vimal Mehta, CEO BioXcel Therapeutics Inc.
Selain itu, BioXcel juga sedang mengambil pendekatan tiga langkah untuk merestrukturisasi bisnisnya, termasuk memprioritaskan pengembangan obat BXCL501 dan mengurangi biaya pemasaran. Pengurangan biaya pemasaran obat BXCL501 atau yang biasa dijual dengan merk Igalmi dilakukan setelah permintaan yang melemah dari perkiraan rumah sakit. Sebelumnya, BioXcel juga telah menghentikan sementara pengembangan obat tersebut sebagai pengobatan tambahan untuk gangguan depresi mayor dan sedang mempertimbangkan untuk menjual unit pribadi yang berfokus pada onkologi.
Pemuda Modus Beli Chip Game Tak Punya Uang Titip STNK, Ternyata Maling HP dan Kartu Paket Data Nasib Ivan Gunawan Ditegur KPI soal Busana tak Ada Artis Mendukung, Igun Pindah ke Luar Negeri Perusahaan Farmasi BioXcel Therapeutics PHK Lebih dari 50 Persen Karyawan
Nasib Selebgram Siskaeee Pemeran Film Dewasa, Langsung Dijebloskan ke Penjara Setelah Diperiksa Wasit Acungkan Kartu Kuning Buat Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae yong Merasa Tak Puas Karyawan Perusahaan Farmasi Tewas di Dalam Kamar Kos di Jember
Nasib Pegawai Puskesmas Ngamuk ke Pasien Tak Bawa Kartu BPJS, Kapus Langsung Tindak: Tidak Ada Kartu Halaman 3 Dengan tidak adanya pendanaan tambahan, BioXcel memperkirakan sumber daya kasnya saat ini sebesar 127,5 juta dolar AS hanya akan bertahan hingga pertengahan 2024, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya pada 2025. Di sisi lain, BioXcel juga berencana untuk memberikan pembaruan pada saluran penelitiannya akhir tahun ini, yang mencakup pengobatan agitasi kronis tahap awal BXCL502.