21 Juta Keluarga Bakal Dapat Bansos Beras Pada Oktober-Desember 2023, Disalurkan Bulog dan PT Pos

Pemerintah akan kembali menyalurkan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras pada Oktober, November dan Desember 2023. Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, penyaluran bantuan ini akan dilakukan melalui dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perum Bulog dan PT Pos Indonesia. Adapun target dari penerimanya adalah 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di seluruh provinsi dengan volume masing masing 10 kg beras.

Sesuai arahan Presiden Jokowi, ia mengatakan bantuan pangan beras ini akan kembali digelontorkan untuk masyarakat berpendapatan rendah. "Ini salah satu upaya membantu masyarakat yang benar benar membutuhkan,” ujar Arief. Klasemen Peringkat 3 Tim Terbaik Piala Asia 2023, Timnas Indonesia ke 2, Kans Lolos 16 Terbuka Lebar

Media Luar Soroti Kans Timnas Indonesia Lolos 16 Besar Piala Asia 2023, Prestasi Baru Menanti Garuda 21 Juta Keluarga Bakal Dapat Bansos Beras Pada Oktober Desember 2023, Disalurkan Bulog dan PT Pos CEK Hasil Akhir Grup F Piala Asia 2023 Kirgistan vs Oman, Penentuan Timnas Indonesia Lolos 16 Besar

Nasib Sinetron Tertawan Hati Kala Tayang Perdana di SCTV, Bikin Rating Bidadari Surgamu Anjlok Halaman 3 Head to Head Oman Vs Kyrgyzstan Grup F Piala Asia Qatar, Penentu Timnas Indonesia Lolos 16 Besar VIDEO 21 Juta Keluarga Akan Dapat Bansos Beras Pada Oktober Desember 2023: Masing masing 10 Kg Beras

Nasib Pegawai Puskesmas Ngamuk ke Pasien Tak Bawa Kartu BPJS, Kapus Langsung Tindak: Tidak Ada Kartu Halaman 3 Bantuan tersebut sama seperti tahap pertama yang berlangsung pada April – Mei 2023. Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan, penyaluran bantuan pangan beras kepada masyarakat berpendapatan rendah telah rampung 100 persen pada tahap pertama.

Penyaluran ini dilakukan selama tiga bulan dan menyasar pasa 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di 38 Provinsi dengan jumlah total mencapai 640 ribu ton beras. Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya tengah mengajukan penyaluran bantuan pangan lagi, selama tiga bulan kedepan. "Dengan rampungnya penyaluran bantuan beras tersebut, saat ini kita sedang berupaya untuk mengajukan penambahan periode penyaluran bantuan selama 3 bulan ke depan," ujar Arief dalam keterangannya, dikutip Selasa (18/7/2023).

Dikatakan Arief, pengajuan penambahan periode bantuan pangan ini diharapkan memperkuat upaya pengendalian inflasi ke depan. "Upaya pemberian bantuan pangan ini sejalan dengan arahan Bapak Presiden, yang menekankan jajarannya untuk terus berfokus menjaga stabilitas ketahanan pangan dengan menjaga daya beli masyarakat," ucap dia Arief menyampaikan, proses penyaluran beras selama tiga bulan ini mengalami berbagai tantangan.

Kata dia, mulai dari validasi data KPM hingga kondisi akses distribusi ke daerah daerah terpencil khususnya di provinsi provinsi baru seperti Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah Untuk itu, seiring dengan berkembangnya sistem pemerintahan di daerah tersebut, Arief mendorong penguatan sistem logistik pangan yang dapat menopang stabilitas pasokan pangan di wilayah tersebut. "Bantuan pangan beras berfungsi sebagai bantalan, sehingga keberadaannya sangat penting untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama 21,353 juta Kelompok Penerima Manfaat (KPM) yang masuk dalam program bantuan ini," ungkapnya.

Terakhir, Arief mengatakan keberhasilan penyaluran bantuan pangan beras tersebut merupakan buah dari sinergi dan kolaborasi seluruh pihak terkait baik unsur kementerian/lembaga, BUMN, Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, asosiasi, hingga Satgas Pangan Polri. "Terima kasih atas sinergi dan kolaborasi yang dibangun selama ini khususnya Perum Bulog dan PT Pos Indonesia, DNR logistic, Pemda, satgas pangan serta stakeholder terkait lainnya, sehingga penyaluran bantuan pangan beras selama tiga bulanan ini telah berjalan dengan baik," ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *